Fungsi Pada PHP

Fungsi Pada PHP

Kelebihan utama dari bahasa pemrograman adalah PHP berasal dari fungsinya.

PHP memiliki lebih dari 1000 fungsi bawaan, dan selain itu Anda dapat membuat fungsi khusus Anda sendiri.

Fungsi Bawaan PHP

PHP memiliki lebih dari 1000 fungsi bawaan yang dapat dipanggil secara langsung, dari dalam skrip, untuk melakukan tugas tertentu.

Fungsi Buatan

Selain fungsi PHP bawaan, Anda juga dapat membuat fungsi Anda sendiri.

  • Fungsi adalah sekumpulan pernyataan atau baris kode yang dapat digunakan berulang kali dalam suatu program.
  • Fungsi tidak akan dijalankan secara otomatis saat halaman dimuat.
  • Fungsi akan dieksekusi oleh panggilan ke fungsi tersebut.

Cara Membuat Fungsi

Deklarasi fungsi yang ditentukan pengguna dimulai dengan kata function:

Sintaks

function functionName() { 
  kode yang akan dieksekusi;
}

Catatan: Nama fungsi harus diawali dengan huruf atau garis bawah. Nama fungsi TIDAK peka huruf besar/kecil.

Kiat: Beri nama fungsi yang mencerminkan apa yang dilakukan fungsi tersebut!

Pada contoh di bawah ini, kita membuat sebuah fungsi bernama “tulisPesan()”. Kurung kurawal buka ( { ) menandakan awal kode fungsi, dan kurung kurawal tutup ( } ) menandakan akhir fungsi. Fungsi ini akan menampilkan “Halo dunia!”. Untuk memanggil fungsi, cukup tulis namanya diikuti tanda kurung ():

Contoh

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>

<?php
function tulisPesan() {
  echo "Halo dunia!";
}

tulisPesan();
?>

</body>
</html>

Argumen Fungsi PHP

Informasi dapat diteruskan ke fungsi melalui argumen. Argumen sama seperti variabel.

Argumen ditentukan setelah nama fungsi, di dalam tanda kurung. Anda dapat menambahkan argumen sebanyak yang Anda inginkan, cukup pisahkan dengan koma.

Contoh berikut adalah fungsi dengan satu argumen ($namakeluarga). Saat fungsi namaKeluarga() dipanggil, maka pemanggil harus juga memberikan nama (misalnya Jani), dan nama tersebut digunakan di dalam fungsi. Fungsi namaKeluarga() akan menampilkan beberapa nama depan yang berbeda, dengan nama belakang yang sama:

Contoh

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>

<?php
function namaKeluarga($namakeluarga) {
  echo "$namakeluarga Refesnes.<br>";
}

namaKeluarga("Jani");
namaKeluarga("Hege");
namaKeluarga("Basi");
namaKeluarga("Kai Jim");
namaKeluarga("Borge");
?>

</body>
</html>

Contoh berikut fungsi dengan dua argumen ($namakeluarga dan $tahun):

Contoh

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>

<?php
function namaKeluarga($namakeluarga, $tahun) {
  echo "$namakeluarga Refsnes. Lahir pada $tahun <br>";
}

namaKeluarga("Hege","1975");
namaKeluarga("Basi","1978");
namaKeluarga("Kai Jim","1983");
?>

</body>
</html>

PHP Adalah Loosely Typed Language

Dalam contoh di atas, perhatikan bahwa kita tidak perlu memberi tahu PHP tipe data mana dari variabel tersebut.

PHP secara otomatis mengaitkan tipe data ke variabel, bergantung pada nilainya. Karena tipe data tidak disetel secara ketat, Anda dapat melakukan hal-hal seperti menambahkan string ke bilangan bulat tanpa menyebabkan kesalahan.

Dalam PHP 7, deklarasi tipe data ditambahkan. Ini memberi kita opsi untuk menentukan tipe data yang diharapkan saat mendeklarasikan suatu fungsi, dan dengan menambahkan deklarasi mode strict, ini akan memunculkan “Kesalahan Fatal” jika tipe data tidak cocok .

Dalam contoh berikut, mencoba mengirim angka dan string ke fungsi tanpa menggunakan strict:

Contoh

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>

<?php
function tambahBilangan(int $a, int $b) {
  return $a + $b;
}
echo tambahBilangan(5, "5 hari");
// karena strict TIDAK diaktifkan, "5 hari" diubah menjadi int(5), dan akan menghasilkan angka 10
?>

</body>
</html>

Untuk mengaktifkan mode strict kita perlu menetapkan declare(strict_types=1);. Kode ini harus berada di baris pertama file PHP.

Dalam contoh berikut, akan mencoba mengirim angka dan string ke fungsi, tetapi di sini telah ditambahkan deklarasi mode strict:

Contoh

<?php declare(strict_types=1); // persyaratan strict 

function tambahBilangan(int $a, int $b) {
  return $a + $b;
}
echo tambahBilangan(5"5 hari");
// karena strict diaktifkan dan "5 hari" bukan bilangan bulat, kesalahan akan terjadi
?>

Nilai Argumen Default PHP

Contoh berikut menunjukkan cara menggunakan parameter argumen default. Jika kita memanggil fungsi setHeight() tanpa argumen, ia mengambil nilai default sebagai argumen:

Contoh

<?php declare(strict_types=1); // strict requirement ?>
<!DOCTYPE html>
<html>
<body>

<?php
function aturTinggi(int $tinggiminimal= 50) {
  echo "Tingginya adalah : $tinggiminimal<br>";
}

aturTinggi(350);
aturTinggi();
aturTinggi(135);
aturTinggi(80);
?>

</body>
</html>

Fungsi Mengembalikan Nilai

Agar fungsi mengembalikan nilai, gunakan pernyataan return:

Contoh

<?php declare(strict_types=1); // strict requirement ?>
<!DOCTYPE html>
<html>
<body>

<?php
function jumlah(int $x, int $y) {
  $z = $x + $y;
  return $z;
}

echo "5 + 10 = " . jumlah(5,10) . "<br>";
echo "7 + 13 = " . jumlah(7,13) . "<br>";
echo "2 + 4 = " . jumlah(2,4);
?>

</body>
</html>

Deklarasi Jenis Pengembalian PHP

PHP 7 juga mendukung deklarasi tipe data untuk pernyataan return. Seperti deklarasi tipe data untuk argumen fungsi, dengan mengaktifkan mode strict, “Kesalahan Fatal” akan muncul pada ketidakcocokan tipe data.

Untuk mendeklarasikan tipe data pengembalian fungsi, tambahkan titik dua ( : ) dan tipe data tepat sebelum pembukaan kurung kurawal ( { ) braket saat mendeklarasikan fungsi.

Dalam contoh berikut, menentukan jenis kembalian untuk fungsi:

Contoh

<?php declare(strict_types=1); // persyaratan strict
function tambahBilangan(float $a, float $b) : float {
  return $a + $b;
}
echo tambahBilangan(1.2, 5.2);
?>

Anda dapat menentukan tipe data kembalian yang berbeda, dari tipe data argumen, tetapi pastikan kembalian adalah tipe data yang benar:

Contoh

<?php declare(strict_types=1); // persyaratan strict
function tambahBilangan(float $a, float $b) : int {
  return (int)($a + $b);
}
echo tambahBilangan(1.2, 5.2);
?>

Memberikan Argumen dengan Referensi

Dalam PHP, argumen biasanya diteruskan dengan nilai, yang berarti hanya salinan nilai variabel yang digunakan dalam fungsi sedangkan nilai variabel itu sendiri yang diteruskan ke fungsi tidak akan berubah.

Bila argumen fungsi diteruskan dengan referensi (pass-by-reference), perubahan pada argumen juga mengubah nilai variabel yang diteruskan. Untuk mengubah argumen fungsi menjadi referensi, gunakan operator &:

Contoh

Gunakan argumen pass-by-reference untuk memperbarui variabel:

<!DOCTYPE html>
<html>
<body>

<?php
function tambah_lima(&$nilai) {
  $nilai += 5;
}

$bil = 2;
tambah_lima($bil);
echo $bil;
?>

</body>
</html>

Tinggalkan Balasan

Keranjang Belanja0
Keranjang belanja kosong ...
0