Artikel ini akan menjelaskan cara menginstal Flutter dan mengatur Android Studio untuk menjalankan Aplikasi Flutter. Android Studio merupakan salah satu Integrated Development Environment (IDE) yang populer dan dikembangkan oleh Google sendiri untuk membuat aplikasi Android lintas platform. Untuk mengintegrasikan Flutter ke dalam Android Studio, pertama-tama Anda perlu menginstal Android Studio versi 3.0 atau yang lebih baru, karena menyediakan pengalaman IDE terintegrasi untuk Flutter. Untuk informasi lebih lanjut tentang penginstalan Android Studio, Anda dapat merujuk ke dokumentasi resmi Android Studio.
Install Plugin Flutter dan Dart
Setelah berhasil menginstal Android Studio, langkah selanjutnya adalah menginstal plugin Flutter dan Dart. Berikut adalah langkah-langkah untuk menginstal plugin tersebut:
- Buka Android Studio.
- Buka Preferensi Plugin. Untuk macOS, Anda dapat membukanya dengan cara klik Preferences > Plugins. Untuk Windows dan Linux, klik File > Settings > Plugin.
- Pilih Marketplace, kemudian cari dan pilih plugin Flutter dan klik Install.
- Setelah plugin Flutter terinstal, klik Yes ketika diminta untuk menginstal plugin Dart.
- Setelah proses penginstalan selesai, restart Android Studio.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat mengintegrasikan Flutter ke dalam Android Studio dan mulai membuat aplikasi lintas platform yang menarik dan inovatif.
Membuat Aplikasi
Setelah menginstal plugin Dart dan Flutter, buatlah aplikasi flutter untuk memeriksa apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Buka IDE dan pilih “New Flutter Project”.
Langkah 2: Pilih jenis proyek Flutter sebagai aplikasi. Kemudian klik tombol Berikutnya.
Langkah 3: Verifikasi jalur Flutter SDK menunjukkan lokasi SDK (jika kolom teks kosong, pilih “Install SDK…”).
Langkah 4: Masukkan nama proyek (misalnya, myapp), lalu klik Next.
Langkah 5: Klik Finish.
Langkah 6: Tunggu hingga Android Studio selesai menginstal SDK dan membuat proyek.
Catatan: Ketika membuat aplikasi Flutter baru, beberapa plugin IDE Flutter meminta untuk memberikan nama domain perusahaan secara terbalik, seperti contoh com.example. Nama domain perusahaan dan nama proyek akan digunakan bersama sebagai nama paket untuk Android (ID Bundle untuk iOS) saat aplikasi dirilis. Jika Anda berpikir bahwa aplikasi mungkin akan dirilis, sebaiknya tetapkan nama paket sekarang. Nama paket tidak dapat diubah setelah aplikasi dirilis, oleh karena itu buatlah nama yang unik.
Langkah-langkah di atas membuat direktori proyek Flutter bernama flutter_app yang berisi aplikasi demo sederhana yang menggunakan Komponen Material.
Menjalankan Aplikasi
Untuk menjalankan aplikasi, ikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Temukan toolbar utama Android Studio.
Langkah 2: Pada pemilih target, pilih perangkat Android yang akan digunakan untuk menjalankan aplikasi. Jika tidak tersedia, buat AVD baru dengan memilih Tools > Android > AVD Manager. Untuk informasi lebih lengkap, lihat bagaimana mengelola AVD.
Langkah 3: Klik ikon run pada toolbar atau pilih menu Run > Run.
Setelah proses pembangunan aplikasi selesai, aplikasi starter akan muncul pada perangkat Anda.
Tutorial sebelumnya : Arsitektur Flutter
Tutorial setelahnya : Cara Membuat Project Flutter Di Visual Studio Code
Semua Tutorial Flutter : Tutorial Flutter